Kinantiarin's Blog

Analisa PT. IGLAS (Persero)

PT. IGLAS (Persero) merupakan salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak dibidang pembuatan gelas kemas khususnya botol. Pada tahun 1955 pemerintah Republik Indonesia yang berada di bawah naungan Departemen Perindustrian Direktorat Jenderal Industri Kimia memutuskan untuk mendirikan pabrik kemasan gelas dengan tujuan untuk mendirikan pabrik botol dan gelas minuman sekaligus sebagai pilot project  guna mendidik ahli-ahli pembuatan gelas bangsa Indonesia. Pabrik kemasan tersebut diberi nama “PT. IGLAS” (Industri Gelas) yang berkedudukan di Jalan Ngagel No. 153 Surabaya. Saat ini PT. IGLAS telah menguasai 35% pangsa pasar kemasan gelas di Indonesia.  Perusahaan ini memproduksi berbagai jenis botol untuk memenuhi kebutuhan industri bir, minuman ringan, farmasi, makanan dan kosmetika, dengan total kapasitas 340 ton/hari atau 78.205 ton/tahun.2.6 Proses Produksi Botol   Secara garis besar proses utama dalam pembuatan botol di PT. IGLAS (Persero) meliputi beberapa tahap, yaitu :

1. Pencampuran bahan baku

2. Peleburan bahan

3. Pembentukan botol (forming)

4. Annealing

5. Sortir dan Pengawasan Mutu

6. Pengemasan Produk

Di dalam proses produksi botol di PT IGLAS Surabaya. Salah satu faktor yang mempengaruhi kualitas botol gelas adalah faktor kekuatan tekan botol karena merupakan syarat mutlak yang diminta oleh konsumen. Untuk itu perlu di tentukan standard tekan botol untuk mengetahui apakah botol yang dihasilkan sudah memenuhi standard dan proses produksi yang berlangsung sudah dalam keadaan terkontrol. Karena pada PT IGLAS seluruh proses produksi menggunakan mesin dan prosesnya kontinyu, maka faktor-faktor yang mungkin dapat mempengaruhinya adalah faktor mesin dan shift. Dengan menggunakan analisa varian dua arah, maka dapat diketahui bahwa faktor mesin mempengaruhi standard deviasi kekuatan tekan botol sedang faktor yang mempengaruhi rata-rata kekuatan tekan tidak dapat diketahui. Karena itu penentuan standart rata-rata kekuatan tekan botol dibuat per-mesin per-shif dengan menggunakan X chart dan o chart. Selanjutnya dengan menggunakan model regresi dapat diketahui kapan proses dari mesin Iini menghasilkan rata-rata kekuatan tekan dalam batas kontrol dan dapat diketahui pula seberapa besar standard deviasi kekuatan tekan yang dihasilkan oleh kedua mesin tersebut.

Kesimpulan : PT. IGLAS merupakan perusahaan yang menggunakan tekhnik produksi kontinu karena perusahaan tersebut melakukan proses berlangsung secara terus menerus tanpa terhenti sedangkan proses produksi yang digunakan adalah proses pabrikasi.

Tinggalkan sebuah Komentar »

Belum ada komentar.

RSS feed for comments on this post. TrackBack URI

Tinggalkan komentar

Buat situs web atau blog gratis di WordPress.com.